Pandemi yang berlangsung lebih dari dua tahun ini memberikan dampak yang sangat besar, salah satunya dalam bidang pendidikan. Karena kendala sosial di tempat umum, siswa yang biasanya mengikuti kegiatan belajar di sekolah diharuskan untuk melakukan proses belajar dari rumah. Meski situasi saat ini sudah membaik, namun diharapkan kegiatan belajar sukarela ini akan terus berlanjut dan menjadi kebiasaan yang baik bagi siswa.
Belajar mandiri merupakan bentuk kesadaran diri akan pentingnya ilmu dan pendidikan dalam kehidupan. Sebagai upaya untuk penuh perhatian dan kasih sayang untuk mempersiapkan masa depan. Jika Anda ingin terus menggunakannya seperti pisau, terasa tumpul dan tidak berkarat, Anda perlu mengasahnya lagi. Demikian pula otak harus diasah dengan mengulang-ulang materi pembelajaran dan membiasakan diri mempelajari hal-hal baru. Dengan begitu, Anda bisa meningkatkan potensi dan kemampuan Anda.
Manfaat Siswa Belajar Mandiri
Kegiatan belajar mandiri menawarkan banyak manfaat, antara lain:
1. Meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri
Jika siswa memiliki keinginan yang kuat untuk belajar, mereka dapat berhasil dalam belajar mandiri. Selama belajar mandiri, siswa perlu mengatur dan mengatur jadwal belajar mereka dan memahami waktu yang tepat untuk memutuskan apakah akan fokus sepenuhnya. Selain menentukan rencana proses pembelajaran, siswa juga memilih metode pembelajaran yang mereka sukai. Jika siswa dapat secara konsisten melaksanakan kegiatan belajar sukarela ini sampai selesai dengan baik, maka akan memberikan kepuasan tersendiri. Tentu saja, tanpa motivasi, tidak ada semangat atau alasan kuat untuk menganggapnya serius. Demikian pula, kepuasan yang diperoleh meningkatkan kepercayaan diri.
2. Ciptakan disiplin diri dan kebiasaan bertanggung jawab
Dibandingkan dengan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Saat belajar di rumah, siswa memiliki kendali penuh atas diri mereka sendiri. Tidak ada aturan baku yang ditetapkan oleh orang lain, tetapi siswa perlu mengatur diri mereka sendiri saat mereka belajar. Dengan mengatur waktu belajar secara teratur, siswa dapat mengembangkan kebiasaan disiplin dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.
3. Meningkatkan prestasi akademik
Kecerdasan dan kemampuan seseorang tidak hanya bergantung pada tingkat kecerdasannya, tetapi juga pada ketekunan dan integritas yang mendorongnya. Seperti yang dikatakan Thomas Alba Edison, “Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada pengganti untuk kerja keras.”
Waktu yang Anda habiskan untuk mencoba lebih dari orang lain tentu akan menentukan tingkat keberhasilan yang akan Anda dapatkan. Hal yang sama berlaku untuk pembelajaran. Siswa yang terbiasa belajar mandiri memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan prestasi akademiknya dibandingkan siswa yang hanya belajar di sekolah.
4. Lebih aktif dalam mencari sumber belajar
Ketika kegiatan pembelajaran di kelas, guru biasanya menggunakan sumber belajar tertentu, seperti buku teks, bukan? Referensi yang terbatas dapat mempermudah penyampaian materi yang cenderung ringkas di dalam kelas. Di sisi lain, ketika belajar mandiri, siswa memiliki keleluasaan waktu dan kesempatan untuk mempelajari materi dari berbagai sumber lain.
Berbeda dengan belajar di sekolah, ketika belajar di rumah, siswa memiliki banyak pilihan bahan referensi. Misalnya, membaca artikel dan majalah ilmiah, menonton materi video di YouTube, dan belajar dari Internet hingga platform pembelajaran digital. Cara siswa mendapatkan informasi dan materi yang relevan juga mendorong siswa untuk lebih kreatif.
Kegiatan belajar mandiri memerlukan kesadaran dan motivasi yang kuat untuk mendorong siswa menjadi terbiasa. Siswa yang berhasil dalam proses pembelajaran memiliki kontrol yang lebih baik terhadap dirinya sendiri dan dapat menggunakan berbagai sumber belajar yang tersedia.