Cara Mencapai Penguatan Profil Siswa Pancasila

Siswa Pancasila merupakan perwujudan siswa Indonesia yang memiliki kepribadian yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, sangat antusias belajar, menjadi pembelajar sepanjang hayat, dan memiliki kemampuan global. Pancasila memiliki enam profil pembelajaran yang harus dimiliki anak Indonesia, antara lain keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepribadian yang luhur, gotong royong, kemajemukan global, kemandirian, kreativitas, dan nalar kritis.

Siswa Pancasila itu sendiri adalah maju, berdaulat, mandiri dan individu, berdasarkan tinjauan literatur, diskusi kelompok yang melibatkan para ahli di bidang Pancasila, psikologi pendidikan dan pendidik. Nasib negara ada di tangan anak-anak Indonesia.

Bagaimana Mencapai Peningkatan Profil Mahasiswa Pancasila dalam Proyek

Salah satu cara untuk meningkatkan profil siswa Pancasila adalah dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek. Pasalnya, dalam kurikulum Meldeca, dan metode pembelajaran terutama dilakukan melalui proyek untuk meningkatkan profil siswa Pancasila. Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

Alokasi waktu dan desain dimensi profil siswa Pancasila

Untuk mencapai peningkatan profil siswa Pancasila tentu tidak lepas dari kurikulum mandiri. Kurikulum ini mengalokasikan waktu dan waktu belajar dalam satu tahun, memberikan kebebasan kepada guru untuk merancang waktu belajar, memungkinkan guru untuk merancang waktu belajar untuk meningkatkan profil siswa Pankashira selama proyek berlangsung.

Dalam hal ini, siswa akan bertanggung jawab terhadap tema proyek sesuai dengan kemampuan dan potensinya. Dengan pembelajaran berbasis proyek, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Membentuk tim fasilitasi proyek untuk mencapai peningkatan profil siswa dalam Pancasila

Untuk meningkatkan profil siswa Pancasila dalam proyek, tim fasilitasi proyek perlu membantu siswa selama proyek. Selain membantu, kami membuat desain dan rencana proyek, dan membuat modul proyek untuk pengembangan siswa. Dalam hal ini, kepala satuan pendidikan menunjuk beberapa guru untuk membentuk tim agar dapat mencapai peningkatan profil siswa Pancasila yang ingin ia implementasikan. Tim ini dibentuk untuk mensukseskan implementasi kurikulum mandiri yang seharusnya.

Identifikasi kesiapan satuan pendidikan

Sebelum menerapkan kurikulum mandiri, satuan pendidikan harus mampu mengidentifikasi apakah sudah siap untuk meningkatkan profil siswa Pancasila. Persiapan satuan pendidikan sangatlah penting. Penyiapan satuan pendidikan di sini dapat dilakukan dalam bentuk fasilitas, tim fasilitasi, kemampuan siswa, dan kondisi sekitar untuk meningkatkan profil Pancasila siswa.

Oleh karena itu, untuk mencapai peningkatan profil peserta didik Pancasila yang diinginkan dan mampu menjadi satuan pendidikan sesuai kurikulum mandiri, satuan pendidikan diidentifikasi secara rinci, diamati dan diperiksa untuk melihat apakah sudah siap. melakukan. Ini telah dimulai.

Memilih tema untuk meningkatkan profil siswa Pancasila Anda

Mengikuti kurikulum mandiri, profil siswa Pancasila memiliki beberapa tema. Tema-tema tersebut sebagai gambaran satuan pendidikan dan peserta didik, yang dicapai untuk meningkatkan profil peserta didik Pancasila. Proyek Peningkatan Profil Mahasiswa Pancasila meliputi kearifan lokal, gaya hidup berkelanjutan, keragaman kebhinekaan, dan pembangunan jiwa raga, suara demokrasi, kewirausahaan, dan rekayasa dan teknologi Republik Indonesia.Ada tujuh tema. Indonesia. Dari ketujuh tema tersebut, sekolah dapat memilih tema sesuai dengan kemampuan siswa dan lingkungan sekitar.

Menentukan topik tertentu dalam upaya meningkatkan profil peserta didik Pancasila

Setelah memilih tema umum yang diputuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Satuan Pendidikan memutuskan/mengembangkan topik sesuai dengan tema yang dipilih. Unit pendidikan memutuskan di mana akan melaksanakan proyek. Pemilihan lokasi dapat dilakukan oleh tim fasilitasi dan mahasiswa yang akan menjadi anggota pendukung. Saat memilih lokasi proyek, Anda harus mematuhi masalah topik atau tema yang sebenarnya.

Desain modul proyek

Setelah memilih tema dan menentukan topik sesuai dengan pertanyaan dan tema yang dipilih, langkah untuk meningkatkan profil siswa Pancasila adalah merancang modul. Saat merancang modul proyek, tim fasilitasi mendiskusikan dan mengatur tema, topik, subtema, subelemen, dan banyak lagi. Tim fasilitasi perlu membuat modul yang memiliki visi dan misi. Atau, tujuan proyek terpenuhi dan disesuaikan dengan kurikulum independen.

Kepala sekolah dan tim fasilitasi diberikan kebebasan untuk membangun komponen dalam proyek pembangunan. Perlu diingat bahwa hal ini akan memudahkan tim fasilitasi untuk mempertimbangkan ide seluas-luasnya tanpa batasan, namun harus tetap berpegang pada tema dan topik yang dipilih. Modul proyek ini akan menjadi referensi untuk dengan mudah melaksanakan Proyek Peningkatan Profil Mahasiswa Pancasila.

Memahami prinsip-prinsip profil siswa Pancasila

Untuk meningkatkan profil siswa Pancasila, guru dan sekolah harus terlebih dahulu memahami prinsip profil siswa Pancasila sebagai tolok ukur dalam melaksanakan upaya peningkatan profil siswa Pancasila. Ada beberapa prinsip dalam profil mahasiswa Pancasila:

Menyeluruh

Itu berarti melihatnya secara keseluruhan. Dalam konteks profil siswa Pancasila, holistik digambarkan sebagai karakter siswa Pancasila yang melihat dan memahami seluruh tema dalam berbagai konteks terkait. Dengan begitu, siswa akan benar-benar paham ketika menjalankan proyek yang sedang dijalankannya.

konteks

Kontekstual berarti mampu memahami dasar-dasar melalui lingkungan sekitar sebagai sumber utama belajar. Oleh karena itu, tugas proyek dapat dibuat berdasarkan masalah di sekitar anak atau tergantung pada keadaan anak.

Fokus pada siswa

Pembelajaran harus berpusat pada siswa. Dengan kata lain, siswa belajar lebih aktif dan siswa adalah sumber belajar yang utama.

Penyelidikan

Pembelajaran merupakan wadah bagi pendidik dan peserta didik untuk menggali potensi dan kemampuannya seluas-luasnya untuk mewujudkan profil peserta didik yang berpancasila. Hal ini untuk memungkinkan siswa belajar dengan bebas tanpa diharuskan oleh aturan seperti nilai dan tujuan.