Ekspetasi dan Realita Pembelajaran di Kelas
Belajar di kelas adalah tugas utama guru. Belajar di kelas merupakan momen penting bagi guru. Pembelajaran di kelas adalah saat dimana guru memberikan pelajaran kepada siswa. Idealnya, guru akan mengajar dan siswa akan mendengarkan. Atau mungkin guru dan siswa sedang belajar bersama. Sayangnya, proses pembelajaran mungkin tidak berjalan seperti yang diharapkan. Hanya perilaku siswa yang dianggap mengganggu proses pembelajaran. Atau beberapa kendala teknis yang membuat pembelajaran tidak berjalan lancar. Selanjutnya, apa realitas harapan dan pembelajaran yang sering terjadi di kelas? Selanjutnya, artikel ini membahas tentang harapan dan realitas pembelajaran di kelas yang sering terjadi.
Ekspetasi yang Di inginkan Saat Pembelajaran dikelas
Exspetasi diartikan sebagai harapan atau keinginan yang diharapkan terjadi. Harapan bukan hanya tentang memiliki keinginan, tetapi tentang berusaha memenuhi keinginan itu. Ekspetasi adalah ekspetasi non-konstan yang muncul dari beberapa gagasan tentang masa depan. Banyak orang benar-benar ingin memenuhi harapan mereka, tetapi yang lain hanya mengharapkannya tanpa menyadarinya.
Harapan untuk belajar sering dilontarkan oleh guru. Guru selalu menginginkan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Pembelajaran yang baik dianggap dapat mencapai tujuan pembelajaran. Jadi apa harapan Anda untuk belajar di pelajaran umum? Ini adalah harapan belajar yang sering terjadi di kelas.
1. Siswa fokus belajar
Semua guru ingin siswanya fokus pada proses pembelajaran di kelas. Fokus siswa itu penting. Karena jika siswa fokus, mereka dapat mendengarkan pelajaran dengan baik. Fokuslah pada proses pembelajaran di kelas agar Anda dapat mencapai tujuan pembelajaran Anda.
2. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
Guru juga ingin siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa juga harus terlibat aktif dalam pembelajaran, terutama di era belajar mandiri ini.
Dengan belajar secara bebas, siswa tidak hanya menjadi subjek pembelajaran, tetapi juga subjek pembelajaran. Baik siswa maupun guru sama-sama aktif selama proses pembelajaran.
Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa dapat lebih memahami pelajaran yang ditawarkan oleh guru mereka. Belajar akan lebih seru dan menyenangkan.
3. Siswa dapat memahami pelajaran yang ditawarkan
Setiap guru ingin setiap siswa memahami pelajaran yang ditawarkan. Guru ingin agar pelajaran yang ditawarkan dapat dipahami dan dipahami oleh semua siswa.
Jika siswa dapat memahami pelajaran, maka guru dapat mengerjakan tugas dengan baik. Guru dapat mengajar dengan baik. Memberi siswa lebih banyak pengetahuan tentang apa yang telah mereka pelajari. Dengan demikian, proses pembelajaran berhasil mencapai tujuan tersebut.
4. Siswa dapat mengerjakan soal dengan baik
Salah satu indikator keberhasilan belajar adalah siswa yang dapat memahami materi yang diberikan. Semua ini terlihat pada kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan praktik dengan baik.
Soal-soal latihan ini merupakan bukti seberapa baik siswa dapat menyerap materi pembelajaran yang diberikan. Semakin banyak siswa dapat mengerjakan suatu pertanyaan, semakin baik mereka memahami pelajaran.
Sekolah sering menetapkan nilai minimum untuk ini. Minimum ini harus dicapai oleh siswa. Guru ingin semua siswa dapat melebihi batas minimum ini. Itu tidak lebih berharga. Semakin tinggi skornya, semakin baik siswa dalam mengerjakan soal.
5. Siswa dapat menjalani pembelajarannya dengan semangat
Guru juga selalu mengharapkan siswa untuk hidup dan belajar dengan semangat. Tentu saja, jika siswa rajin belajar, guru akan senang.
Pembelajaran dapat menjadi menyenangkan dan mengasyikkan jika siswa antusias dalam belajar.
6. Pembelajaran berjalan lancar
Pembelajaran berjalan lancar juga menjadi harapan semua guru. Oleh karena itu, guru selalu melakukan banyak persiapan sebelum mengajar. Mulai dari perancangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), kami menyediakan bahan ajar hingga media pembelajaran. Semuanya bertujuan untuk mencapai harapan ini: pembelajaran berjalan lancar.
7. Guru dapat menampilkan yang terbaik
Semua guru ingin dapat menjalankan perannya dengan baik. Guru ingin bisa tampil maksimal di depan kelas. Aku bisa mengajarimu dengan baik. Anda dapat mendidik siswa Anda. Jika guru dapat menjalankan perannya dengan baik, siswa dapat menjadi siswa yang baik.
Ini adalah seperangkat harapan yang dimiliki guru. Harapan tersebut diharapkan guru dapat terpenuhi.
Realita yang terjadi di kelas saat pembelajaran
Sayangnya, tidak semua harapan guru dapat terpenuhi. Harapan mungkin tidak berjalan mulus. Di bawah ini adalah beberapa realitas yang terjadi di dalam kelas selama pembelajaran.
1. Siswa tidak konsentrasi saat belajar
Banyak sekali realita yang membuat siswa tidak fokus saat belajar. Siswa sering melamun sambil belajar. Atau, siswa dapat belajar dan melakukan kegiatan lain.
2. Siswa pasif saat belajar
Mereka ingin siswa aktif belajar. Namun pada kenyataannya banyak siswa yang pasif saat belajar. Mereka cenderung diam dan pasif hanya mendengarkan guru. Tampaknya tidak terlibat dalam diskusi pembelajaran.
3. Siswa tidak dapat memahami pelajaran
Ternyata masih banyak siswa yang kurang memahami pelajaran. Guru berusaha mengajar dengan baik, tetapi masih ditemukan bahwa siswa tidak dapat memahami pelajaran.
4. Siswa tidak dapat mengajukan pertanyaan latihan
Ketika banyak kenyataan menunjukkan bahwa siswa tidak memahami pelajaran, hal berikutnya yang terjadi adalah siswa tidak dapat mengerjakan soal latihan.
Bagaimana siswa dapat mengatasi pertanyaan latihan jika subjek tidak sepenuhnya dipahami? Soal latihan ini merupakan indikator bahwa siswa dapat memahami pelajaran dengan baik.
Semakin tinggi nilai latihan, semakin baik siswa dapat memahami mata pelajaran yang diberikan. Sayangnya, kenyataan dari pembelajaran di kelas yang sering terjadi adalah siswa tidak mampu mengerjakan soal latihan.
5. Siswa tidak antusias belajar
Kenyataannya, banyak siswa yang tidak tertarik untuk belajar. Siswa tidak antusias saat pembelajaran berlangsung.
6. Pembelajaran tidak berjalan lancar
Dalam banyak kasus, kenyataannya pembelajaran tidak berjalan mulus. Misalnya, peralatan pendidikan yang tiba-tiba berhenti mendukung. Atau, tiba-tiba, media pembelajaran yang dibuat mungkin tidak cocok untuk pembelajaran.
7. Guru tidak bisa tampil maksimal
Terkadang guru tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya saat belajar. Misalnya, guru tidak dapat mengomunikasikan materi pembelajaran dengan baik. Ini tidak mengherankan, dan guru juga manusia. Anda bisa melupakannya secara tidak sengaja. Oleh karena itu, kenyataannya guru tidak dapat melakukan yang terbaik.
Demikian adalah artikel tentang ekspetasi dan realita pembelajaran di kelas yang serigkali terjadi. Semoga dengan artikel ini, bisa menyiapkan Anda dalam menghadapi ekspetasi dan realita pembelajaran di kelas yang seringkali terjadi.